Permasalahan selalu timbul dalam dunia pendidikan adalah kekurangan informasi dan referensi akibat terbatasnya jumlah sarana belajar.Menganalisis masalah teknologi informasi, lepas dari pertimbangan moralitas dan agama. Gejala-gejala yang diamati dijelaskan dengan logika. Misalnya mengapa di Negara-negara maju umumnya memiliki sedikit anak? Sedangkan di Negara-negara yang belum maju, jumlah anak per keluarga umunya banyak?. Mengapa orang-orang yang berpendidikan tinggi menghabiskan banyak uang untuk membeli teknologi informasi seperti buku, surat kabar, dan internet dibandingkan dengan orang-orang yang berpendidikan rendah?. Mengapa masyarakat perkotaan lebih berfikir rasional disbanding dengan masyarakat perdesaan?. Masih banyak pertanyaan yang lainnya.
a. Apa yang dimaksud dengan Teknologi Informasi?
Teknologi informasi merupakan keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia (KBBI).
Teknologi informasi (TI), istilah umum yang menjelaskan teknologi apapun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengkomunikasikan dan menyebarkan informasi.
Menganalisis realitanya, teknologi informasi yang ada belum tersebar secara luas pemerataannya. Sedangkan pada dasarnya, objek TI itu sendiri adalah kepada seluruh manusia. Namun kenyataannya bertolak belakang, dengan pemerataan teknologi informasi yang ada di Indonesia secara umum Aceh secara khususnya. Inilah yang saya akan coba kemukakan apa sebenarnya peyebab dari tidak meratanya teknologi informasi yang secara lebih khususnya kepada daerah-daerah perdesaan, dan bagaimana mengatasinya.
b. Apa penyebab kurangnya penggunaan Teknolohi Informasi?
Dari bebrapa sumber dan data yang saya kumpulkan, ada bebrapa kendala yang menyebabkan kurangnya penggunaan teknologi informasi yang ada di Indonesia. Diantaranya :
1. Menggunakan media itu repot.
2. Media pembelajaran itu canggih dan mahal.
3. Tidak bisa menggunakannya.
4. Media itu dianggap sebagai hiburan, sedangkan belajar itu serius.
5. Tidak tersedia sarana dan prasarana untuk menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi informasi.
6. Kurangnya wadah pembentukan karakter dalam bidang TI.
7. Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesiapermasalahan dari tenaga pendidik itu sendiri yang masih belum siap menggunakan teknologi internet dalam proses pengajarannya.
Dari beberapa factor penyebab tersebut, secara tidak langsung mengemukakan dominan rendahnya penggunaan teknologi informasi terdapat pada di daerah-daerah perdesaan (geoteknologi).
Masalah terpenting dari sekian faktor penghambat di atas terletak pada faktor kedua dan ketujuh yakni mahalnya biaya akses dan keterbatasan penggunaan alat pembelajaran berbasis teknologi.
c. Bagaimana cara mengatasinya?
Dari segi mahalnya biaya kendala ini dapat diatasi dengan berperan penting lembaga instansi pemerintah untuk mengembangkan sistem pembelajaran internet dengan membangun sebuah jaringan internet di lembaga pendidikan, menyediakan sarana penyewaan dengan biaya yang lebih murah dan penyebarannya lebih merata ke daerah-daerah yang terpencil.
Untuk penggunaan dan pengembangan pentinganya TI, hendaknya juga pemerintah atau lembaga-lembaga (LSM) membentuk sutau perencanaan untuk mensosialisasikan pentingnya teknologi informasi untuk memudahkan kebutuhan masyarakat itu sendiri. Adanya penyuluhan secara praktikum untuk memudahkan daya nalar masyarakat khususnya yang ada di perdesaan yang minim dengan teknologi informasi. Mengatasi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga dan sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar